Selasa, 08 Oktober 2013

tugas manajemen oprasi


PEMBAHASAN
PERAMALAN
.Pengertian Peramalan
                       Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Asumsi dasar dalam penerapan teknik-teknik peramalan adalah:“If we can predict what the future will be like we can modify our behaviour now to be in a better position, than we otherwise would have been, when the future arrives.” Artinya, jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.
 Peramalan merupakan teknik yang digunakan untuk memperkirakan suatu system dimasa yang akan datang.Peramalan diperlukan oleh suatu perusahaan karena setiap keputusan yang diambil dapat memengaruhi keadaan diamasa yang akan datang. Menurut Horison waktu,nya,peramalan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1.Peramalan jangka pendek yang memberikan hasil peramalan satu tahun mendatang.atau kurang
2. Peramalan jangka menengah untuk meramalkan keadaan satu hingga 5 tahun kedepan.
3. Peramalan jangka panjang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai perencanaan produk dan perencanaan pasar,pengeluaran biaya perusahaan,studi kelayakan pabrik,anggaran,purchase order,perencanaan tenaga kerja dan perencanaan kapasitas kerja
A. Metode kuanlitatif
     Metode kuanlitatif yaitu menggunakan perhitungan matematik dan statistic.
Metode kuanlitatif dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
1.Teknik Deret Berkala (Time Series)yang memerlukan sistem seperti kotak hitamdan tidak ada usaha memerlukan faktor yang berpengaruh pada system tersebut.
2.      Teknik Exponential(causal) yang mengasumsikan adanya hubungan sebab akibat anatara output dan input dari suatu sistem.
1.      Metode kualitatif.
 Metode ini digunakan dimana tidak ada model matematik, biasanya dikarenakan data yang ada tidak cukup representatif untuk meramalkan masa yang akan datang (long term forecasting). Peramalan kualitatif menggunakan pertimbangan pendapat-pendapat para pakar yang ahli atau experd di bidangnya. Adapun kelebihan dari metode ini adalah biaya yang dikeluarkan sangat murah (tanpa data) dan cepat diperoleh. Sementara kekurangannya yaitu bersifat subyektif sehingga seringkali dikatakan kurang ilmiah.
*      Langkah Langkah dalam melakukan peramalan adalah sebagai berikut:
Dalam melakukan peramalan terdiri dari beberapa tahapan khususnya jika menggunakan metode kuantitatif. Tahapan tersebut adalah:
1.      Definisikan Tujuan Peramalan
Misalnya peramalan dapat digunakan selama masa pra-produksi untuk mengukur tingkat dari suatu permintaan.
2.      Buatlah diagram pencar (Plot Data)
Misalnya memplot demand versus waktu, dimana demand sebagai ordinat (Y) dan waktu sebagai axis (X).
3.      Memilih model peramalan yang tepat
Melihat dari kecenderungan data pada diagram pencar, maka dapat dipilih beberapa model peramalan yang diperkirakan dapat mewakili pola tersebut.
4.      Lakukan Peramalan
5.      Hitung kesalahan ramalan (forecast error)
Keakuratan suatu model peramalan bergantung pada seberapa dekat nilai hasil peramalan terhadap nilai data yang sebenarnya. Perbedaan atau selisih antara nilai aktual dan nilai ramalan disebut sebagai “kesalahan ramalan (forecast error)” atau deviasi yang dinyatakan dalam:
et = Y(t) – Y’(t)
Dimana : Y(t)  = Nilai data aktual pada periode t
               Y’(t) = Nilai hasil peramalan pada periode t
                t       = Periode peramalan
Maka diperoleh Jumlah Kuadrat Kesalahan Peramalan yang disingkat SSE  (Sum of Squared Errors) dan Estimasi Standar Error (SEE – Standard Error Estimated)
SSE = S e(t)2 = S[Y(t)-Y’(t)]2
    Pilih Metode Peramalan dengan kesalahan yang terkecil.
Apabila nilai kesalahan tersebut tidak berbeda secara signifikan pada tingkat ketelitian tertentu (Uji statistik F), maka pilihlah secara sembarang metode-metode tersebut.
    Lakukan Verifikasi
Untuk mengevaluasi apakah pola data menggunakan metode peramalan tersebut sesuai dengan pola data sebenarnya.
*      Metode Peramalan
             Salah satu cara untuk mengklasifikasikan permasalahan pada peramalan adalah mempertimbangkan skala waktu peramalannya yaitu seberapa jauh rentang waktu data yang ada untuk diramalkan. Terdapat tiga kategori waktu yaitu jangka pendek (minggu ® bulan), menengah (bulan ® tahun), dan jangka panjang (tahun ® dekade). Tabel berikut ini menunjukkan tipe-tipe keputusan berdasarkan jangka waktu peramalannya.

*      Jenis- Jenis Metode Peramalan
            Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang hendak dicapai. Dalam prakteknya terdapat berbagai metode peramalan antara lain :
1.      Time Series atau Deret Waktu
Analisis time series merupakan hubungan antara variabel yang dicari (dependent) dengan variabel yang mempengaruhi-nya (independent variable), yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, catur wulan, semester atau tahun.
Dalam analisis time series yang menjadi variabel yang dicari adalah waktu.
 Metode peramalan ini terdiri dari :
a.      Metode Smoting, merupakan jenis peramalan jangka pendek seperti perencanaan persediaan, perencanaan keuangan. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mengurangi ketidakteraturan data masa lampau seperti musiman.
b.      Metode Box Jenkins, merupakan deret waktu dengan menggunakan model matematis dan digunakan untuk peramalan jangka pendek.
c.      Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang dignakan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis trend untuk persamaan matematis.

2.      Causal Methods atau sebab akibat
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya tetapi buakn waktu. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :
a.      Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis.
b.      Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka panjang.
c.      Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan jangka pendek.

*      Model Time Series Analysis
 Berikut ini akan dijabarkan cara melakukan peramalan dengan menggunakan model Time Series Analysis yang terdiri dari beberapa model. Adapun asumsi dasar dalam menggunakan model deret waktu ini adalah pola data ramalan akan sama dengan pola data sebelumnya. Model yang termasuk kategori model deret waktu yaitu: (1) Model Konstan, (2) Model Siklis, (3) Model Analisis Regresi, (4) Model Moving Average, (5) Model Exponential Smoothing.
*      Model Regresi Linier (Linier Forecasting)
Persamaan garis yang mendekati bentuk data linier adalah:
Y’(t) = a + b(t)
Konstanta a dan b ditentukan dari data mentah berdasarkan Kriteria Kuadrat Terkecil (least square criterion). Perhitungannya sebagai berikut: Anggaplah data mentah diwakili dengan (Yi,ti), dimana Yi adalah permintaan aktual di saat ti, dimana i = 1,2, .....,n.
Definisikan:
*      Model Rata-Rata Bergerak (Moving Average)
Metode rata-rata bergerak banyak digunakan untuk menentukan trend dari suatu deret waktu. Dengan menggunakan metode rata-rata bergerak ini, deret berkala dari data asli diubah menjadi deret rata-rata bergerak yang lebih mulus. Metode ini digunakan untuk data yang perubahannya tidak cepat, dan tidak mempunyai karakteristik musiman atau seasonal. Model rata-rata bergerak mengestimasi permintaan periode berikutnya sebagai rata-rata data permintaan aktual dari n periode terakhir. Terdapat tiga macam model rata-rata bergerak, yaitu:
*      Simple Moving Average
*      Simple Moving Average (SMAt)=
*      Centered Moving Average
Perbedaan utama antara Simple Moving Average dan Centered Moving Average terletak pada pemilihan observasi yang digunakan. Simple Moving Average menggunakan data yang sedang diobservasi tambah data sebelum observasi. Misalnya, menggunakan 5 periode moving average, maka untuk SMA menggunakan data periode ke-5 dan 4 data periode sebelumnya. Sebaliknya untuk CMA, “Center” berarti rataan antara data sekarang dengan menggunakan data sebelumnya dan data sesudahnya. Misalnya untuk 3 periode moving average, maka SMA menggunakan data periode 3 ditambah data sebelumnya dan data sesudahnya. Didefinisikan sebagai berikut:
Dimana Yt adalah nilai tengah dari interval L data observasi. (L-1)/2 observasi merupakan data sebelum dan sesudahnya. Misalnya CMA 5 periode, maka Yt = Y5  maka intervalnya dimulai dari Y3 sampai Y7
*      .Weighted Moving Average
Formula untuk Weighted Moving Average (WMAt):
 dan
*      Pelicinan Exponential (Exponential Smoothing)
Dalam model rata-rata bergerak (Moving Average) dapat dilihat bahwa untuk semua data obesrvasi memiliki bobot yang sama yang membentuk rata-ratanya. Padahal, data observasi terbaru seharusnya memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan dengan data observasi di masa yang lalu. Hal ini dipandang sebagai kelemahan model peramalan Moving Average. Untuk itu, digunakanlah metode Exponential Smoothing agar kelemahan tersebut dapat diatasi didasarkan pada alasan sebagai berikut:
Metode exponential smoothing mempertimbangkan bobot data-data sebelumnya dengan estimasi untuk Y’(t+1)­ dengan periode (t+1) dihitung sebagai:
Dimana a disebut konstanta pelicinan dalam interval 0 < a < 1. Rumus ini memperlihatkan bahwa data yang lalu memiliki bobot lebih kecil dibandingkan dengan data yang terbaru. Rumus tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut:
Dengan nilai Y’(1) untuk inisial ramalan didekati dengan nilai rata-ratanya  ()
Atau
Perlu diperhatikan bahwa penetapan nilai konstanta memiliki andil yang penting dalam menghasilkan hasil ramalan yang “andal”. Model Exponential Smoothing digunakan untuk peramalan jangka pendek.

Referensi         : http://taufik-maulana.blogspot.com/2012/05/makalah-peramalan.html

Kamis, 26 September 2013

Kriteria Mahasiswa Ideal yang Memiliki Kualitas Akademik yang Baik dan Integritas Moral yang Tinggi

Mahasiswa, selama ini dianggap sebagai kelas khusus dalam masyarakat. Selain karena jumlahnya yang sangat sedikit (tidak sampai 5 persen dari total pendudukIndonesia), jenjang pendidikan mahasiswa juga lebih tinggi dari kelompok masyarakat lain.  Mahasiswa dianggap memiliki pengetahuan dan kemampuan lebih. Karena itu, berbagai harapan ditumpukan masyarakat kepada mahasiswa.
Mahasiswa diantaranya diharapkan menjadi agent of change, pemicu perubahan. Dengan pengetahuan dan kemampuannya, mereka diharapkan oleh masyarakat untuk menjadi pendobrak kejumudan, membongkar pola pikir anti-kemajuan, serta menawarkan pemikiran baru dan segar untuk memajukan masyarakat. Mereka diharapkan menjadi pelopor perubahan masyarakat. Mahasiswa, dengan idealisme yang dimiliki, juga diharapkan menjadi kontrol pemerintah terhadap berbagai kebijakan tidak pro-rakyat.
Berbicara tentang mahasiswa ideal, tentunya tidak terlepas dari sosok atau profil dan kriteria. Sosok mahasiswa ideal, adalah mereka yang mampu mengintegrasikan pendidikan yang dipelajari dengan realitas masyarakat dimana mereka dibesarkan. Dalam artian, mereka mampu memahami kegelisahan masyarakat dan dengan kemampuan yang dimiliki, bisa melakukan perubahan, berjuang bersama masyarakat. Dalam setiap gerak langkahnya, mereka senantiasa mendasarkan perjuangan pada keyakinan agama yang dimiliki, sehingga segala sesuatu yang dilakukan memiliki dasar atau landasan, baik secara keagamaan, secara intelektual, dan ditujukan untuk kemanusiaan.
Mahasiwa yang memiliki Tipe Ideal of University Students adalah mahasiswa yang bisa menggabungkan sisi akademik, sisi organisatoris dan worker menjadi satu. Jadi di sisi akademik tetap terjaga, di sisi organisasi selalu ambil bagian, dan di sisi workernya masih tetap jalan tanpa halangan yang berarti .
*  Sisi Akademik, adalah mahasiswa yang lebih mengutamakan kehidupan kuliah . Namun sayangnya di sisi non Akademik misalnya, hubungan interaksi dengan dunia luar biasanya kurang baik .
*  Sisi Organisatoris, adalah mahasiswa yang lebih menomorsatukan organisasi dibandingkan kepentingan kuliah .
Mereka jarang sekali mengikuti kegiatan perkuliahan, ini disebabkan karena mereka disibukkan dengan amanah dan tanggungjawab yang ada di organisasi. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki tingkat inteligensi yang rendah di sisi Akademik .
* Worker, adalah mahasiswa yang  lebih mengutamakan pekerjaan / usahanya dibandingkan masalah kampus ( kuliah dan organisasi ) .
Kehidupan perekonomian yang semakin sulit, berdampak pada cara berfikir mahasiswa, untuk itu mereka mencari pekerjaan atau bahkan membuat usaha sambilan. mahasiswa yang memiliki tipe worker biasanya mengalami kesulitan dalam menaikkan motivasi diri agar aktif dan bersemangat kuliah .
Diantara kriteria mahasiswa yang memiliki kualitas akademik yang baik dan integritas moral yang tinggi yaitu :
  • Dalam sisi perkuliahan dia adalah orang yang smart, rajin dan selalu aktif kuliah .
  • Memiliki daya / kekuatan berdiskusi yang baik, tidak hanya menjadi pendengar setia .
  • Memiliki daya intelegensi yang tinggi, berwawasan luas, dan bila ditanya tentang bentuk –bentuk permasalahan yang ada di sekitarnya dia “ nyambung ”
  • Aktif dalam kegiatan organisasi .
  • Meskipun sibuk di kampus, tetapi dia masih sempat juga mencari nafkah .
Image
Di sisi lain, terdapat beberapa kriteria mahasiswa yang memiliki kualitas akademik yang baik dan integritas moral yang tinggi . diantaranya ialah :
  • Kriteria pertama disebut religiusitas. Mahasiswa ideal memiliki pemahaman keagamaan yang kuat, sehingga nilai agama (baca: Tauhid) melandasi setiap geraknya. Karena itu, tidak ada aktivitas tanpa niat beribadah kepada Allah. Kepasrahan total hanyalah kepada Allah, bukan kepada yang lain .
  • Kriteria kedua adalah intelektualitas. Artinya segala tindakan dilaksanakan dengan pengetahuan dan pemahaman atas tindakan tersebut. Basis intelektual ini penting sehingga mahasiswa tidak terjebak pada pragmatisme gerakan. Intelektualitas tidak saja sebatas apa yang dipelajari di kampus sesuai bidang studi masing-masing mahasiswa. Tetapi mempelajari dan memahami ilmu dalam spektrum yang lebih luas dan integral. Sehingga mahasiswa memiliki basis pemikiran yang kuat dan mengakar dalam setiap tindakannya.
  • Kriteria ketiga adalah humanitas. Setiap aktivitas diarahkan demi kepentingan kemanusiaan dan menjadi rahmat bagi semesta. Seorang intelektual, dengan segala ilmu dan kelebihan yang dimiliki, tidak lantas duduk di belakang meja, menghitung dan menganalisa berbagai rumus rumit di menara gading, tapi berjarak dari masyarakat dan tidak mengerti realitas. Kelompok seperti ini disebut intelektual tradisional. Kebalikannya adalah intelektual organik, yakni mereka yang terlibat dalam proses-proses kebijakan publik atau isu yang berkembang dalam masyarakat. Menurut kalangan ini, seorang intelektual harus memihak dan terlibat dengan perjuangan rakyat.
Daftar Pustaka :

Alur Kerja Bengkel Besar

Langkah- langkah kerja bengkel mobil besar:
1. Customer baru
    customer yang mempunyai masalah sengan kendaraanya memasuki atau memilih satu bengkel.
2. Service Advisor
    dibagian ini customer melakukan estimasi untuk memperkirakan kerusakan dan biaya yang diperlukan 
    untuk memperbaiki mobil tersebut.
3. Administrasi
    bagian melakukan pendataan atau memasukan data customer setelah melakukan estimasi di bagian
    service advisor.
4. Mekanik
    dibagian ini barulah melakukan perbaikan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kerusakn atau
    problem yang terjadi pada kendaraan tersebut, baik itu mengganti sparepart atau memperbaiki
    yang lainya.
5. Kasir
    Pada bagian ini melakukan pembayaran atas jasa yang diberikan suatu bengkel kepada customer.